Sejarah Agama Minoritas di Peru

Sejarah Agama Minoritas di Peru – Penduduk di suatu negara pastinya memiliki keyakinan atau agama yang mereka peluk. Serupa dengan Indonesia, ada beberapa agama yang dapat dipeluk oleh penduduk di suatu negara. Peru merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang memiliki agama dengan sejarah yang menarik untuk disimak. Di negara tersebut, Katolik menjadi agama yang mayoritas dipeluk oleh penduduknya. Salah satu agama minoritas yang ada di Peru adalah Islam. Agama Islam masuk ke negara Peru diperkenalkan pertama kalinya oleh bangsa Moros atau Moor. Bangsa tersebut merupakan bangsa yang berasal dari Spayol. Bangsa Moros melarikan diri ke Peru akibat penyiksaan yang mereka alami. Alvaro Gonzales adalah salah satu tokoh ternama asal Spayol yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Peru. Ia merupakan wakil penguasa Spanyol yang berkebangsaan Moor dan berasal dari Guadalajara.

Crp-conferperu – Di tahun 1560. Alvaro Gonzalos masuk penjara dalam kondisi leher yang terbelenggu. Ia dituduh telah menyebarkan dan mempraktikan agama Islam. Tidak hanya dia, Luis Solano juga dijebloskan ke penjara dengan alasan yang serupa. Lis Solano sendiri merupakan salah satu rekan Alvaro yang ayah dan ibunya merupakan orang Negro dan Spanyol. Kejadian tersebut menyebabkan agama Islam di Spayol berkurang bahkan menghilang. Banyak penyiksaan yang diderita oleh pemeluk agama Islam di Peru. Pemeluk agama Islam merasa ketakutan dan enggan untuk mengakui dirinya bahwa ia merupakan seorang muslim. Agama Islam yang tenggelam memberikan kesempatan bagi misionaris Peru rajin menyebarkan dan mengenalkan ajaran gereja. Di tahun 1940-an, agama Islam kembali muncul di Peru. Kondisi tersebut terjadi akibat eksodus muslim asal Lebanon dan Palestina. Dengan masuknya muslim Lebanon dan Palestina ke Peru, Islam kembali dikenal untuk kedua kalinya. Tidak hanya mengenalkan agama Islam kembali, pengungsi asal kedua negara tersebut juga mendorong perekonomian di Peru.

Sejarah Agama Minoritas di Peru

Pemeluk agama Islam kemudian membentuk sebuah komunitas dan membangun masjid di Peru pada tahun 1993. Sayangnya, masjid yang dibangun oleh kaum muslim Peru tidak mampu bertahan lama lantaran mengalami kesulitan keuangan untuk pengelolaan dan perawatan masjid. Imigran asal Lebanon dan Palestina kemudian menjalin hubungan dengan pemeluk agama Islam yang berasal dari bangsa Moor. Akibatnya, budaya Islam di Peru mengalami perkembangan dan mempengaruhi adat istiadat yang ada di Peru. Kondisi inilah yang membuat Lima, memiliki keislaman yang kuat. Perkembangan agama Islam di Peru tidak hanya terjadi di perkotaan saja melainkan di pedesaan dan pelosok negara Peru. Meskipun menjadi agama minoritas di Peru, Islam mampu memberikan pengaruh bagi masyarakat Peru. Peru menjadi contoh negara terbaik dalam perkembangan dan penyebaran agama Islam di Amerika Selatan. Umat Islam di Peru cukup dikagumi. Ada banyak desain bangunan yang dibuat dengan arsitektur Islam.

Baca juga : Perkembangan Islam Di Negara Peru

Salah satu kota di Peru yang banyak meninggalkan sejarah agama Islam adalah kota Lima. Pemandangan yang ada di Lima nampak seperti pemandangan yang ada di Andalusia ketika agama Islam berjaya. Bangunan di kota Lima banyak yang menggunakan arsitektur Islam. Arsitektur Islam yang ada pada bangunan di kota Lima dikenal dengan gaya Arabescos. Gaya bangunan ini merupakan hasil paduan antara gaya bangunan Mediterania dan Timur Tengah. Dengan paduan kedua gaya bangunan tersebut, tak mengherankan jika bangunan di kota Lima sangat dikagumi oleh masyarakat setempat. Meskipun sebagai agama minoritas, pemeluk agama Islam mengalami peningkatan pada tahun 2001.