Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam – Belakangan ini banyak yang tertarik dengan informasi perkembangan agama yang ada di Peru. Peru adalah sebuah negara yang terletak dibagian Amerika Selatan. Peru ini adalah negara yang cukup besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Peru menjadi negara yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Banyak yang tertarik datang ke Peru untuk menikmati tempat – tempat wisatanya.

Selain tentang tempat wisata, ternyata banyak yang penasaran dengan informasi agama yang ada di Peru. Terlebih setelah terjadinya peristiwa kelam di Amerika beberapa waktu yang lalu. Peristiwa kelam tersebut tenyata mampu memberikan dampak pada perkembangan agama di Peru. Penasaran dengan perkembangan agama di Peru setelah peristiwa kelam? Simak penjelasannya di bawah ini.

Peru adalah negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Katolik. Peru memiliki dua agama terbanyak yakni Katolik dan Kristen. Menjadi dua agama terbanyak yang dianut penduduk membuat pengunjung Peru bisa dengan mudah menemukan gereja dan katedral yang ada di wilayah Peru. Gereja bahkan menjadi tempat beragama yang sering dikunjungi wisatawan yang datang. Persebaran agama di Peru terbilang merata, hampir semua wilayah perkotaan dan pedesaan memiliki keyakinannya sendiri. Jika anda berkunjung ke kota Peru maka anda bisa mendapatkan mayoritas agama yang dipeluk adalah Katolik. Sedangkan jika berkunjung ke pedesaan Peru, anda bisa menemukan mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen.

Data statistik tentang agama di Peru menunjukan bahwa Katolik menjadi agama terbanyak dan Kristen menjadi agama ke dua paling banyak ditemukan di Peru. Sedangkan untuk sisanya adalah penduduk Peru dengan agama selain Katolik dan Kristen. Meskipun Katolik dan Kristen menjadi agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Peru, belakangan ini Peru mengalami perkembangan soal agama. Agama di Peru mengalami perkembangan terlebih sejak adanya peristiwa kelam yang sempat terjadi di Amerika. Tragedi kelam tersebut memberikan dampak yang luar biasa terlebih untuk agama Islam. Meskipun meninggalkan jejak kelam, ternyata peristiwa tersebut mampu menjadi awal perkembangan agama Islam di Peru.

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam

Pernah mendengar peristiwa 11 September 2001? Peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa kelam yang meninggalkan luka. Peristiwa tersebut terjadi di Twin Tower World Trade Center atau WTC Amerika Serikat. Peristiwa tersebut adalah peristiwa dimana ada sekelompok teroris yang menyerang Twin Tower WTC sehingga menewaskan ribuan nyawa. Peristiwa penyerangan menggunakan pesawat terbang tersebut mampu memberikan luka yang teramat dalam bagi penduduk sekitar. Penyerangan oleh teroris tersebut dilakukan oleh 19 teroris dimana berhasil membajak 4 pesawat milik spilil komersil. Pesawat tersebut diarahkan menuju gedung – gedung paling penting di wilayah tersebut. Penyerangan ini berhasil menewaskan setidaknya 2.977 jiwa.

Peristiwa kelam yang dilakukan teroris tersebut sangat berhubungan erat dengan keagamaan. Islam dianggap sebagai agama kekerasan karena memiliki banyak teroris di dalamnya. Hal ini tentu memberikan guncangan yang cukup kuat untuk pemeluk agama Islam. Islam tertuduh dan bahkan dianggap sebagai agama paling buruk. Namun dengan adanya kejadian kelam tersebut, Islam mulai terangkat dan banyak yang mulai penasaran dengan agama Islam. Peru menjadi salah satu negara dimana penduduknya mulai tetarik dan mempelajari Islam. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penduduk Peru yang memeluk agama Islam terus mengalami peningkatan. Peristiwa kelam 11 September tersebut ternyata mampu menjadi latar belakang perkembangan agama di Peru.

Penyerangan teroris yang dilakukan di Amerika tersebut ternyata mampu menyita perhatian dunia. Banyak yang mempertanyakan tentang bagaimana agama Islam tersebut. Semakin banyak yang tahu tentang Islam semakin banyak penduduk yang tertarik dan ingin memeluk keyakinan tersebut. Perkembangan agama Islam di Peru ini disampaikan oleh pakar Islam Universitas Sao Paolo yang ada di Brasil, dimana Amerika mengalami gelombang penguatan agama Islam. Terjadi peningkatan jumlah penduduk yang memeluk agama Islam setelah terjadi peristiwa penyerangan tersebut. Pertambahan penduduk beragama Islam di Amerika hampir mencapai 6 juta orang. Brasil menjadi negara dengan pertambahan penduduk beragama Islam terbanyak saat ini.

Meskipun Brasil menjadi negara dengan pertumbuhan agama Islam terbanyak, Peru menjadi negara dengan contoh terbaik. Peru termasuk negara yang memberikan kebebasan beragama untuk penduduknya. Penduduk Peru bisa menentukan sendiri agama yang ingin mereka anut. Kebebasan yang diberikan inilah yang menunjukkan bahwa toleransi di negara Peru sangat kuat. Peru menjadi contoh terbaik dalam hal agama. Agama Islam diterima dengan baik oleh penganut agama lain yang ada di Peru. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan dakwah Islam yang ada di Peru berkembang dengan sangat baik. Bisa dikatakan perkembangan dakwah agama Islam di Peru sangat pesat. Itulah yang membuat semakin banyak penduduk di Peru yang menganut agama Islam.

Jika dilihat dari data statistik memang masih bisa disimpulkan bahwa penduduk Peru dengan agama Islam masih sedikit. Dibandingkan dengan jumlah penduduk Peru yang banyak, penduduk dengan agama Islam hanya sedikit yakni sekitar 5 ribu orang saja. Meskipun begitu data tersebut menunjukan bahwa memang terjadi perkembangan atau peningkatan data penduduk dengan agama Islam. Katolik dan Kristen masih menjadi agama yang mendominasi Peru. Itulah sekilas tentang perkembangan agama Islam yang ada di Peru setelah terjadinya peristiwa kelam 11 September. Peristiwa kelam tersebut ternyata memberikan dampak yang baik untuk perkembangan agama di berbagai negara yang ada di Amerika. Peru menjadi salah satu negara dengan contoh terbaik untuk kehidupan beragama penuh dengan toleransi.

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru – Mayoritas dari penduduk Peru di Amerika Latin ini menganut agama Katolik dengan dominasinya yang cukup besar. Sementara itu, bagi masyarakat yang memeluk agama Islam hanya menjadi minoritas sehingga cukup sulit dalam menjalankan ibadah dan penyebaran di Peru.

Jika dilihat dari historisnya sendiri untuk keberadaan agama Islam pertama kalinya dikenalkan di Peru oleh bangsa Moor atau Moros yang berasal dari Spanyol. Keberadaan dari bangsa tersebut bisa datang ke Peru karena telah melarikan diri dari negaranya yang disebabkan mendapat banyaknya penyiksaan oleh banyak pihak.

Perkembangan Islam di Peru Melalui Tragedi WTC

Sudah masuk dalam catatan sejarah bahwasanya terdapat wakil penguasa yang berasal dari Spanyol dan melarikan diri untuk menuju ke Peru yang sebenarnya masih termasuk dari bangsa Moor di Guadalajara. Wakil penguasa tersebut adalah Alvaro Gonzalez.

Di tahun 1560, Alvaro Gonzalez memperoleh penyiksaan dan dijebloskan pada penjara tepat berada di kota Cuzco. Ia dengan lehernya yang terbelenggu karena menjalankan praktek serta penyebaran syiar Islam di negaranya.

Ternyata tidak sendirian, rekan sejawatnya yang berasal dari keturunan Spanyol dan Negro yaitu Luis Sulano juga harus mendapatkan dakwaan yang sama dengan Alvaro. Sehingga menjadikan para pemeluk Islam sempat hilang seketika karena terdapat banyak ancaman dalam penyiksaan yang dilakukan terhadap umat muslim.

Dengan demikian menjadikan umat muslim merasa tercekam dengan rasa ketakutan yang tidak mau menyebut bahwa dirinya merupakan umat muslim. Akan tetapi tidak hanya berhenti begitu saja, meskipun masih menjadi minoritas akan tetapi umat Islam tetap memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap masyarakat karena mampu berkiprah di berbagai bidang.

Melalui peranannya yang sangat penting tentunya memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat yang mulai mempercayai bahwasanya umat Islam tidak memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungannya. Agama Islam mengajarkan hal-hal baik sebagai umat beragama yang tidak perlu dicurigai oleh penduduk setempat.

Sehingga jadilah Peru sebagai contoh terbaik dalam proses penyebaran hingga perkembangan agama Islam yang berada di wilayah Amerika Latin. Di tempat inilah keberadaan umat muslim sudah banyak dikagumi khususnya karena memiliki keterampilan dalam proses pembuatan desain bangunan yang mampu menghasilkan gedung hingga bangunan indah dengan desain arsitektur Islam.

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru

Gaya Bangunan Arabescos

Pembuktian untuk gedung dan bangunan indah di Peru tersebut berada di kota Lima yang memperlihatkan adanya pemandangan sangat indah seperti Andalusia ketika masih dalam kejayaan Islam. Tempat inilah terdapat berbagai pemandangan arsitektur Islam yang menghiasi perkotaan.

Dari masyarakat setempat tersebut menyebutnya dengan nama gaya Arabescos sebagai desain menarik yang memadukan gaya Timur tengah serta Mediterania. Hal ini lebih dijelaskan dengan banyaknya pilihan bangunan arsitektur Islam yang menjadikan masyarakat muslim lebih dikagumi oleh penduduk lokal.

Tidak hanya dalam menjalani ukhuwah islamiyahnya, akan tetapi komunitas Moor serta kaum imigran yang berasal dari Palestina hingga Lebanon kompak untuk melakukan penyebaran agama Islam di Peru. Kegiatan tersebut berlangsung kisaran 1980-an sebagai dakwah syiar Islam untuk penyebaran yang lebih efisien.

Hasil dari proses penyebaran agama Islam tersebut tidak sedikit dari warga Latin yang telah memutuskan untuk memeluk agama Islam. Hal inilah yang menjadikan agama Islam banyak diperbincangkan sebagai agama baik yang tentunya lebih banyak diikuti oleh sejumlah masyarakat setempat di baru.

Gencarkan Dakwah Islam

Penguatan peranan yang sangat penting bagi umat muslim telah didukung dengan adanya konstitusi negara yang menyebutkan bahwasanya memberikan kebebasan beragama untuk setiap warga negaranya. Sehingga setiap warga negara di Peru telah diberikan jaminan Hak untuk hidup dan beragama serta tidak memperoleh larangan tindakan diskriminasi bagi siapapun yang menganut agamanya.

Di negara inilah juga memberikan kebebasan bagi setiap penganut agama untuk mendirikan tempat beribadah. Umat muslim sudah mempunyai masjid pertama kali yang didirikan sebagai representativenya di Tacna.

Masjid tersebut dikenal dengan nama Babul Islam sebagai pusat peribadahan untuk 400 umat muslim di kawasan tersebut. Akan tetapi, tetap masih ada ganjalan sebagai penakut agama minoritas yang memperoleh perlakuan berbeda dengan agama dominasi masyarakat setempat.

Tidak menutup semangat untuk dakwah syiar Islam, terdapat 400 umat muslim yang ada di Peru dengan sebagian besarnya berasal dari imigran Palestina dan Syria. Diantara mereka berdatangan dan memutuskan untuk menetap di Peru supaya nantinya bisa mendapatkan taraf kehidupan yang jauh lebih baik sesuai dengan harapannya.

Bagian dari pendatang saat ini sudah menjalankan kegiatan sebagai pedagang ataupun pengusaha yang berhasil di bidangnya. Di negara inilah tetap dilakukan dakwah Islam secara gencar melalui pembinaan rohani sebagai salah satu perhatian yang sangat besar diberikan oleh tokoh Muslim setempat.

Selain itu, juga terdapat penguatan aqidah yang memfokuskan terhadap kegiatan dengan pendidikan agama yang berhubungan dengan praktek peribadahan. Sementara itu, dengan adanya tataran komunal membuat dakwah tetapi bisa dilaksanakan secara terus-menerus.

Pada warga asli serta masyarakat non muslim diberikan penjelasan secara detail terkait nilai-nilai luhur dari agama Islam. Hal ini disampaikan oleh para tokoh agama Muslim setempat supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berhubungan dengan pandangan masyarakat setempat terhadap Islam.

Tentunya hal ini tetap mendapat kendala yang harus dilalui oleh para tokoh yaitu keterbatasan dana untuk mendukung kegiatan keagamaan bagi kalangan warga muslim dari keturunan latin. Seperti contoh nyata yang terlihat yaitu dampak kekurangan dana pada saat sebuah masjid harus terpaksa dihentikan kegiatannya di tahun 1993.

Dengan adanya kejadian ini membuat organisasi Islam tetap mengupayakan supaya bisa membuka kembali mushola la yang tadinya dijadikan sebagai tempat ibadah dan kegiatan bagi umat muslim latin. Dari adanya masalah ini tentunya membutuhkan perhatian secara bersama-sama untuk memfokuskan terhadap umat dari problema sosial yang terjadi.

Perkembangan Agama Islam di Peru

Perkembangan Agama Islam di Peru

Perkembangan Agama Islam di Peru – Dulu, agama Islam di negara Peru masih dianggap sebagai agama minoritas. Namun, seiring berjalannya waktu agama Islam di Peru mulai terus berkembang dan ada banyak orang di negara tersebut yang mulai mengenal ajaran-ajaran Islam.

Sudah menjadi hal yang wajar jika penduduk di suatu negara tertentu akan memiliki keyakinan atau agama tersendiri. Jadi, Anda juga perlu mengetahui perkembangan agama yang ada di salah satu negara dalam benua Amerika ini.

Perkembangan Agama Islam di Peru di Setiap Tahunnya

Crp-conferperu – Perkembangan agama Islam di Peru bisa dibilang cukup pesat beberapa akhir belakangan ini. Namun, meski begitu agama Islam masih dianggap sebagai agama minoritas dalam negara ini, sementara untuk agama Katolik adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh para penduduknya.

Sosok yang pertama kali membawa agama Islam masuk ke Peru adalah bangsa Moros atau Moor. Pada dasarnya, bangsa Moros atau Moor ini adalah bangsa dari negara Spanyol yang melarikan diri ke negara Peru. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkapnya dari tahun ke tahun, yaitu:

1. Tahun 1560
Awal mula sejarah agama Islam di Peru dimulai dengan kehadiran bangsa Moros atau Moor yang berpindah tempat ke Peru, untuk menyelamatkan diri dari peristiwa penyiksaan yang sedang mereka alami di negaranya sendiri.

Kemudian, salah satu dari bangsa Moros atau Moor tersebut ada yang bernama Alvaro Gonzales. Alvaro Gonzales adalah salah satu tokoh ternama dari Spanyol yang dalam hal ini memiliki peran sangat penting pada perkembangan Islam di negara Peru.

Alvaro Gonzales adalah wakil penguasa Spanyol yang berkebangsaan Moor, beliau berasal dari suatu daerah yang bernama Guadalajara. Namun, meski begitu usaha Alvaro Gonzales dalam memperkenalkan agama Islam ke warga Peru tidak semudah itu.

Puncaknya adalah di tahun 1560 yang dimana Alvaro Gonzales dipenjara dalam kondisi leher terbelenggu dengan tuduhan telah menyebarkan dan mempraktikkan agama Islam tanpa izin. Bahkan, peristiwa ini juga membuat salah satu tokoh lainnya ikut dipenjara, yaitu Luis Sulano.

Setelah terjadinya peristiwa penangkapan kedua tokoh Islam di Peru yang ternama ini, membuat peristiwa penyiksaan kembali terjadi. Banyak orang yang mengalami penyiksaan hanya karena mengaku sebagai umat muslim.

Peristiwa yang cukup mencekam ini akhirnya membuat para pemeluk agama Islam di Peru menjadi ketakutan, sehingga mereka enggan untuk mengakui agama yang sedang mereka peluk.

2. Tahun 1940-an
Kemudian waktu terus berjalan dan sejak adanya peristiwa penangkapan dan penyiksaan pada kaum pemeluk agama Islam ini, agama Islam di Peru mulai meredup dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk menyebarkan dan mengenalkan ajaran gereja kepada warga di sekitarnya.

Sampai pada akhirnya di tahun 1940-an agama Islam mulai muncul kembali di negara Peru. Hal ini bisa terjadi karena adanya eksodus muslim yang berasal dari Lebanon dan Palestina.
Dengan masuknya muslim Lebanon dan Palestina ke Peru ini, membuat agama Islam kembali diingat di negara tersebut.

Di tahun 1940-an ini, para umat muslim dari Lebanon dan Palestina ini tidak hanya mengenalkan kembali agama Islam saja, tapi mereka juga bahkan mampu mendorong perekonomian yang ada di dalamnya.
Hari demi hari hingga tahun demi tahun terus berlalu, dan usaha yang dilakukan para umat muslim dari Lebanon dan Palestina ini bisa dibilang membuahkan hasil yang memuaskan. Kehadiran agama Islam di Peru mulai diterima dengan baik oleh masyarakat yang ada di sekitarnya.

Perkembangan Agama Islam di Peru

3. Tahun 1980-an
Setelah memasuki tahun 1980-an, kegiatan dakwah mulai banyak bermunculan. Sejak adanya dakwah yang memperkenalkan agama Islam secara lebih mendalam inilah, akhirnya semakin banyak warga Latin yang mulai memiliki keinginan untuk memeluk agama Islam.

Bahkan, pascaperistiwa 11 September pun jumlah mualaf di negara tersebut mulai meningkat secara drastis. Meskipun masih tergolong agama minoritas, tetapi pencapaian ini sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sebagian besar orang.

Mulai di tahun 1980-an inilah semakin banyak warga muslim di Peru yang menghadiri acara-acara dakwah dan bahkan ada juga yang aktif menggelar syiar Islam sampai saat ini.
Hal ini bisa dilakukan secara lebih bebas, karena di tahun ini pemerintah Peru mulai menetapkan sebuah aturan yang membebaskan warganya untuk memeluk agama yang sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

4. Tahun 1993 – 2001
Usaha dan kerja keras yang disalurkan bangsa Moros atau Moor, Lebanon, dan Palestina akan selalu dikenang dengan baik oleh para umat muslim di negara Peru. Sebab, usahanya ini tidak hanya membuat mereka mengenal agama Islam, tapi sistem perekonomian Peru juga jadi bisa lebih maju. Perkembangan agama Islam di Peru terus dilakukan, sampai pada akhirnya di tahun 1993 mulailah kaum muslim disana membentuk sebuah komunitas untuk membangun masjid yang selayaknya.

Namun, sangat disayangkan bahwa masjid tersebut tidak bisa bertahan lama, karena terjadi krisis dana yang membuat masjid tersebut tidak bisa dirawat dan dikelola dengan baik. Sehingga, masjid yang memiliki sejarah sangat mendalam ini sudah tidak bisa lagi untuk Anda kunjungi.

Meski begitu, ketiadaan masjid ini tidak membuat perkembangan Islam di Peru berhenti begitu saja. Sebab, justru di tahun 2001 ada semakin banyak orang yang berniat untuk berpindah agama ke Islam. Jadi, tidak mengherankan jika saat ini di Peru mulai ada banyak orang yang memeluk agama Islam.

Meski saat ini warga Peru memeluk agama yang berbeda-beda, tapi setiap individu di negara tersebut selalu mengutamakan toleransi di atas segalanya. Jadi, tidak akan ada peristiwa penangkapan dan penyiksaan yang buruk lagi seperti dahulu kala.

Sejarah Agama Minoritas di Peru

Sejarah Agama Minoritas di Peru – Penduduk di suatu negara pastinya memiliki keyakinan atau agama yang mereka peluk. Serupa dengan Indonesia, ada beberapa agama yang dapat dipeluk oleh penduduk di suatu negara. Peru merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang memiliki agama dengan sejarah yang menarik untuk disimak. Di negara tersebut, Katolik menjadi agama yang mayoritas dipeluk oleh penduduknya. Salah satu agama minoritas yang ada di Peru adalah Islam. Agama Islam masuk ke negara Peru diperkenalkan pertama kalinya oleh bangsa Moros atau Moor. Bangsa tersebut merupakan bangsa yang berasal dari Spayol. Bangsa Moros melarikan diri ke Peru akibat penyiksaan yang mereka alami. Alvaro Gonzales adalah salah satu tokoh ternama asal Spayol yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Peru. Ia merupakan wakil penguasa Spanyol yang berkebangsaan Moor dan berasal dari Guadalajara.

Crp-conferperu – Di tahun 1560. Alvaro Gonzalos masuk penjara dalam kondisi leher yang terbelenggu. Ia dituduh telah menyebarkan dan mempraktikan agama Islam. Tidak hanya dia, Luis Solano juga dijebloskan ke penjara dengan alasan yang serupa. Lis Solano sendiri merupakan salah satu rekan Alvaro yang ayah dan ibunya merupakan orang Negro dan Spanyol. Kejadian tersebut menyebabkan agama Islam di Spayol berkurang bahkan menghilang. Banyak penyiksaan yang diderita oleh pemeluk agama Islam di Peru. Pemeluk agama Islam merasa ketakutan dan enggan untuk mengakui dirinya bahwa ia merupakan seorang muslim. Agama Islam yang tenggelam memberikan kesempatan bagi misionaris Peru rajin menyebarkan dan mengenalkan ajaran gereja. Di tahun 1940-an, agama Islam kembali muncul di Peru. Kondisi tersebut terjadi akibat eksodus muslim asal Lebanon dan Palestina. Dengan masuknya muslim Lebanon dan Palestina ke Peru, Islam kembali dikenal untuk kedua kalinya. Tidak hanya mengenalkan agama Islam kembali, pengungsi asal kedua negara tersebut juga mendorong perekonomian di Peru.

Sejarah Agama Minoritas di Peru

Pemeluk agama Islam kemudian membentuk sebuah komunitas dan membangun masjid di Peru pada tahun 1993. Sayangnya, masjid yang dibangun oleh kaum muslim Peru tidak mampu bertahan lama lantaran mengalami kesulitan keuangan untuk pengelolaan dan perawatan masjid. Imigran asal Lebanon dan Palestina kemudian menjalin hubungan dengan pemeluk agama Islam yang berasal dari bangsa Moor. Akibatnya, budaya Islam di Peru mengalami perkembangan dan mempengaruhi adat istiadat yang ada di Peru. Kondisi inilah yang membuat Lima, memiliki keislaman yang kuat. Perkembangan agama Islam di Peru tidak hanya terjadi di perkotaan saja melainkan di pedesaan dan pelosok negara Peru. Meskipun menjadi agama minoritas di Peru, Islam mampu memberikan pengaruh bagi masyarakat Peru. Peru menjadi contoh negara terbaik dalam perkembangan dan penyebaran agama Islam di Amerika Selatan. Umat Islam di Peru cukup dikagumi. Ada banyak desain bangunan yang dibuat dengan arsitektur Islam.

Baca juga : Perkembangan Islam Di Negara Peru

Salah satu kota di Peru yang banyak meninggalkan sejarah agama Islam adalah kota Lima. Pemandangan yang ada di Lima nampak seperti pemandangan yang ada di Andalusia ketika agama Islam berjaya. Bangunan di kota Lima banyak yang menggunakan arsitektur Islam. Arsitektur Islam yang ada pada bangunan di kota Lima dikenal dengan gaya Arabescos. Gaya bangunan ini merupakan hasil paduan antara gaya bangunan Mediterania dan Timur Tengah. Dengan paduan kedua gaya bangunan tersebut, tak mengherankan jika bangunan di kota Lima sangat dikagumi oleh masyarakat setempat. Meskipun sebagai agama minoritas, pemeluk agama Islam mengalami peningkatan pada tahun 2001.