Religions in Peru and The Development

Religions in Peru and The Development

Religions in Peru and The Development – Every nation and country has different perspective regarding the religions and belief. Some countries separate the matter of religions and beliefs with the policies and laws in the countries. However, there are also countries who see religion as important and even vital aspect of the country that later make the government adopt religious beliefs as part of laws and constitution. In other words, certain religion or belief has its direct impact in the country. In this case, something interesting can be seen in Peru. This is country in South America and it is officially known as Republic of Peru. The country has large population and it even becomes one of countries in South America with highest population rate.                  s what their ancestors had in the past. Thus, people blended the traditional belief and Christian faith. This makes the religion practice in Peru quite interesting.

Based on the history, Peru the indigenous people of Peru already had their traditional belief. It is related to the belief in gods in the Inca Empire in the past. Even when the Spanish missionaries came to Peru in the past, they did not teach Christian faith directly but they blended the traditional belief and practices so people could accept Christian belief and made it develop as what people can see in Peruvians nowadays. Even if Roman Catholic becomes the dominant religion in the country and it has correlation in the development of the country, its constitution guarantees the freedom of beliefs. Peruvians also have good tolerance and generosity in various beliefs, religions, and cultural practices.

As what is mentioned above, Roman Catholic becomes the dominant religion. Even, constitution of Republic of Peru recognizes the Christianity of Roman Catholic as important element. It is not only in term of culture and history, but also in term of development of the country. Currently, almost 79% of Peruvians are catholic. It is not only the matter of religion and its practices, but even Roman Catholic believers receive preferential treatments. For example, catholic clergies in Peru get remuneration monthly and it is given by the government. The remuneration is separated from the stipends that the clergies receive from the church. In addition to the clergies, dioceses in the country get institutional subsidies from government monthly. The remuneration for the dioceses is even signed in formal letter and it happened in 1980 with the Vatican. The preferential treatments are not only limited to the clergies and dioceses or local churches, but the believers can have good treatment in education and taxes. There are also regulations regarding the immigrants of religious workers and they receive good treatments from the government. Furthermore, there is regulation stating that religious education should be provided in both private and public schools in Peru. Even if the constitution supports freedom of religions, it can be seen that Roman Catholic Christianity and their believers get preferential options.

Religions in Peru and The Development

In addition to the Roman Catholic Christianity, there is Protestant Christianity that has many believers in Peru. There are around 11% of people. Even, the Protestants have great growing rates in the country and it is predicted that the percentage will be higher and even tripled in upcoming years because of its growth. The growth cannot be separated by the mission of Protestant Christianity that tries to achieve differences both in country and society. Thus, many people are more interested to the Protestants and want to become one of them.
As what is found in other countries, there are significant growths of Atheism. Peru also has around 4% of atheists in the entire populations. These non-religious populations were not significant in the past, but the growths were recorded around 1993 until 2007 based on the data from National Institute of Statistics Informatics. Remaining percentages are other religions. Three religions that have fair numbers of people are Mormon or Later-Day Saint (LDS), Baha’i Islam and Buddhism. As for the Buddhism, it was introduced in Peru around 1899 and Mahayana becomes the major school of Buddhism in Peru.
As what is mentioned in the early parts, Roman Catholic believers in Peru have adapted the traditional belief. These create syncretism and it can be seen in the religious practices, especially during special celebrations and ceremonies. One of them is the feast of summer solstice in Peru. Indigenous people still have tradition to worship the God of the Sun and the festival of summer solstice becomes the main celebration to worship the God of the Sun called Inti. However, the practice now becomes the feat day of Saint Peter and Paul. Some indigenous people also still pray to the god of mother earth and even provide offering during certain occasions.

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam – Belakangan ini banyak yang tertarik dengan informasi perkembangan agama yang ada di Peru. Peru adalah sebuah negara yang terletak dibagian Amerika Selatan. Peru ini adalah negara yang cukup besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Peru menjadi negara yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Banyak yang tertarik datang ke Peru untuk menikmati tempat – tempat wisatanya.

Selain tentang tempat wisata, ternyata banyak yang penasaran dengan informasi agama yang ada di Peru. Terlebih setelah terjadinya peristiwa kelam di Amerika beberapa waktu yang lalu. Peristiwa kelam tersebut tenyata mampu memberikan dampak pada perkembangan agama di Peru. Penasaran dengan perkembangan agama di Peru setelah peristiwa kelam? Simak penjelasannya di bawah ini.

Peru adalah negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Katolik. Peru memiliki dua agama terbanyak yakni Katolik dan Kristen. Menjadi dua agama terbanyak yang dianut penduduk membuat pengunjung Peru bisa dengan mudah menemukan gereja dan katedral yang ada di wilayah Peru. Gereja bahkan menjadi tempat beragama yang sering dikunjungi wisatawan yang datang. Persebaran agama di Peru terbilang merata, hampir semua wilayah perkotaan dan pedesaan memiliki keyakinannya sendiri. Jika anda berkunjung ke kota Peru maka anda bisa mendapatkan mayoritas agama yang dipeluk adalah Katolik. Sedangkan jika berkunjung ke pedesaan Peru, anda bisa menemukan mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen.

Data statistik tentang agama di Peru menunjukan bahwa Katolik menjadi agama terbanyak dan Kristen menjadi agama ke dua paling banyak ditemukan di Peru. Sedangkan untuk sisanya adalah penduduk Peru dengan agama selain Katolik dan Kristen. Meskipun Katolik dan Kristen menjadi agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Peru, belakangan ini Peru mengalami perkembangan soal agama. Agama di Peru mengalami perkembangan terlebih sejak adanya peristiwa kelam yang sempat terjadi di Amerika. Tragedi kelam tersebut memberikan dampak yang luar biasa terlebih untuk agama Islam. Meskipun meninggalkan jejak kelam, ternyata peristiwa tersebut mampu menjadi awal perkembangan agama Islam di Peru.

Perkembangan Agama Islam di Peru Setelah Peristiwa Kelam

Pernah mendengar peristiwa 11 September 2001? Peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa kelam yang meninggalkan luka. Peristiwa tersebut terjadi di Twin Tower World Trade Center atau WTC Amerika Serikat. Peristiwa tersebut adalah peristiwa dimana ada sekelompok teroris yang menyerang Twin Tower WTC sehingga menewaskan ribuan nyawa. Peristiwa penyerangan menggunakan pesawat terbang tersebut mampu memberikan luka yang teramat dalam bagi penduduk sekitar. Penyerangan oleh teroris tersebut dilakukan oleh 19 teroris dimana berhasil membajak 4 pesawat milik spilil komersil. Pesawat tersebut diarahkan menuju gedung – gedung paling penting di wilayah tersebut. Penyerangan ini berhasil menewaskan setidaknya 2.977 jiwa.

Peristiwa kelam yang dilakukan teroris tersebut sangat berhubungan erat dengan keagamaan. Islam dianggap sebagai agama kekerasan karena memiliki banyak teroris di dalamnya. Hal ini tentu memberikan guncangan yang cukup kuat untuk pemeluk agama Islam. Islam tertuduh dan bahkan dianggap sebagai agama paling buruk. Namun dengan adanya kejadian kelam tersebut, Islam mulai terangkat dan banyak yang mulai penasaran dengan agama Islam. Peru menjadi salah satu negara dimana penduduknya mulai tetarik dan mempelajari Islam. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penduduk Peru yang memeluk agama Islam terus mengalami peningkatan. Peristiwa kelam 11 September tersebut ternyata mampu menjadi latar belakang perkembangan agama di Peru.

Penyerangan teroris yang dilakukan di Amerika tersebut ternyata mampu menyita perhatian dunia. Banyak yang mempertanyakan tentang bagaimana agama Islam tersebut. Semakin banyak yang tahu tentang Islam semakin banyak penduduk yang tertarik dan ingin memeluk keyakinan tersebut. Perkembangan agama Islam di Peru ini disampaikan oleh pakar Islam Universitas Sao Paolo yang ada di Brasil, dimana Amerika mengalami gelombang penguatan agama Islam. Terjadi peningkatan jumlah penduduk yang memeluk agama Islam setelah terjadi peristiwa penyerangan tersebut. Pertambahan penduduk beragama Islam di Amerika hampir mencapai 6 juta orang. Brasil menjadi negara dengan pertambahan penduduk beragama Islam terbanyak saat ini.

Meskipun Brasil menjadi negara dengan pertumbuhan agama Islam terbanyak, Peru menjadi negara dengan contoh terbaik. Peru termasuk negara yang memberikan kebebasan beragama untuk penduduknya. Penduduk Peru bisa menentukan sendiri agama yang ingin mereka anut. Kebebasan yang diberikan inilah yang menunjukkan bahwa toleransi di negara Peru sangat kuat. Peru menjadi contoh terbaik dalam hal agama. Agama Islam diterima dengan baik oleh penganut agama lain yang ada di Peru. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan dakwah Islam yang ada di Peru berkembang dengan sangat baik. Bisa dikatakan perkembangan dakwah agama Islam di Peru sangat pesat. Itulah yang membuat semakin banyak penduduk di Peru yang menganut agama Islam.

Jika dilihat dari data statistik memang masih bisa disimpulkan bahwa penduduk Peru dengan agama Islam masih sedikit. Dibandingkan dengan jumlah penduduk Peru yang banyak, penduduk dengan agama Islam hanya sedikit yakni sekitar 5 ribu orang saja. Meskipun begitu data tersebut menunjukan bahwa memang terjadi perkembangan atau peningkatan data penduduk dengan agama Islam. Katolik dan Kristen masih menjadi agama yang mendominasi Peru. Itulah sekilas tentang perkembangan agama Islam yang ada di Peru setelah terjadinya peristiwa kelam 11 September. Peristiwa kelam tersebut ternyata memberikan dampak yang baik untuk perkembangan agama di berbagai negara yang ada di Amerika. Peru menjadi salah satu negara dengan contoh terbaik untuk kehidupan beragama penuh dengan toleransi.

Inilah Agama Terbanyak di Peru Amerika Serikat

Inilah Agama Terbanyak di Peru Amerika Serikat

Inilah Agama Terbanyak di Peru Amerika Serikat – Berbagai informasi tentang negara Peru memang menarik untuk disimak. Banyak yang menarik di Peru yang perlu diketahui oleh semua orang. Daya tarik Peru berasal dari berbagai hal mulai dari informasi tempat wisata, informasi makanan hingga informasi tentang agama. Banyak yang bertanya tentang agama terbanyak yang dianut oleh penduduk di Peru. Setiap negara memang memiliki mayoritas agama yang berbeda. Peru menjadi salah satu negara yang mengedepankan kebebasan beragama. Penduduk Peru bisa bebas memeluk agama yang mereka yakini. Inilah yang menjadi hal menarik dari Peru, informasi perkembangan agama di Peru semakin menarik untuk dipelajari.

Peru itu letaknya dimana? Tentu anda sudah tidak asing dengan Peru. Peru adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Serikat. Peru menjadi salah satu kota besar yang ada di Amerika. Wajar jika banyak yang penasaran dengan informasi tentang Peru. Letak geografis Peru mampu membuat Peru memiliki tempat – tempat menarik untuk dikunjungi. Peru ini memang sering dijadikan sebagai tempat wisata terbaik di kawasan Amerika Selatan. Selain informasi tentang tempat wisatanya yang menarik untuk dikunjungi. Banyak juga yang penasaran tentang informasi agama terbanyak yang ada di Peru. Anda penasaran dengan agama terbanyak di Peru? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebaran agama setiap negara memang berbeda. Setiap negara memiliki penduduk dengan mayoritas beragama berbeda. Peru adalah negara dengan mayoritas agamanya Katolik. Dari seluruh penduduk yang ada di Peru 75% penduduknya memeluk agama Katolik. Ya, Katolik memang menjadi agama terbanyak yang bisa ditemukan di Peru. Peru memberikan kebebasan kepada penduduknya untuk memeluk agama yang mereka yakini. Meskipun Katolik adalah agama terbanyak di Peru, Peru terus mengalami perkembangan beragama. Banyak penduduk Peru yang mulai memeluk berbagai agama lain seperti Islam. Perkembangan beragama di Peru terlebih agama Islam memang tengah menjadi sorotan. Sudah semakin banyak penduduk Peru yang ikut memeluk agama Islam. Kebebasan beragama itulah yang menjadikan penduduk bisa leluasa untuk menentukan keinginannya sendiri dalam beragama.

Inilah Agama Terbanyak di Peru Amerika Serikat

Kenapa banyak yang penasaran tentang agama terbanyak di Peru? Hal ini dikarenakan Peru termasuk negara yang sering dikunjungi wisatawan. Mengetahui agama mayoritas yang ada di suatu tempat cukup penting untuk membuat seseorang bisa berlaku toleransi. Toleransi beragama sangat penting untuk dijunjung dimanapun ketika kita berada.

Mengetahui agama di Peru membuat kita bisa bersikap lebih baik ketika berkunjung nantinya. Informasi agama tersebut juga sangat membantu ketika kita ingin menjalankan ibadah di negara lain. Meskipun pertanyaan tentang agama ini tidak selalu dan tidak wajib dipertanyakan saat datang ke Peru, akan lebih baik jika sebagai pengunjung atau tamu kita memberikan sikap yang baik.

Peru memang termasuk kota besar yang memiliki banyak tempat wisata. Hal ini membuat Peru tidak pernah sepi dari kunjungan wisatan asing dari berbagai negara. Peru bahkan tidak menetapkan agama untuk para wisatawan yang ingin berkunjung. Penduduk Peru sangat senang dengan kunjungan para wisatawan, perbedaan agama bukanlah yang bermasalah.
Bahkan penduduk Peru sangat senang dan bisa menerima keyakinan agama dari orang lain. Ada kalanya berbagai hal yang berhubungan dengan agama dan politik perlu dihindari. Selama perbincangan dalam batas yang normal mak tidak akan memicu hal yang merugikan bagi semua pihak. Pentingnya untuk menjaga kesopanan saat berkunjung ke tempat manapun yang anda inginkan.

Katolik menjadi agama terbanyak di Peru membuat wisatawan bisa dengan mudah menemukan gereja dan katedral di sana. Wisatawan dengan berbagai agama tersebut bisa mengunjungi tempat – tempat beragama di Peru namun dengan tetap menjaga kesopanan. Wisatawan harus bisa memperlakukan bangunan – bangunan agama atau barang yang berhubungan dengan keagamanan yang ada di Peru. Seperti contohnya wisatawan yang berkunjung ke gereja harus melepaskan topi yang digunakannya. Jika ingin mengabadikan foto yang ada di lokasi beragama, pastikan sudah mendapatkan izin dari penjaga tempat tersebut. Menjaga tingkah yang baik memang dibutuhkan saat berkunjung ke tempat atau negara lain yang memiliki latar belakang berbeda. Terlebih hal ini cukup sensitive tentang agama, wajar jika wisatawan harus lebih berhati – hati dalam bersikap.

Penduduk dengan agama Katolik di Peru sebagian besar bertempat tinggal di kota. Hampir 82% penduduk dengan agama Katolik tinggal di kota. Sedangkan untuk penduduk desa Peru sebagian besar menganut agama Kristen. Katolik dan Kristen menjadi dua agama terbanyak yang dianut penduduk Peru. Penduduk beragama Katolik bisa mencapai 81,3%, penduduk beragama Kristen mencapai 12,5% dan sisanya merupakan penduduk dengan agama selain Katolik dan Kristen sekitar 3,3%. Kebebasan beragama itulah yang membuat penduduk di Peru bisa bebas memilih agama yang mereka inginkan.

Data statistik tentang persebaran agama di atas memang cukup menarik untuk diperhatikan. Peru terus mengalami perubahan di perkembangan agama. Data di atas merupakan data lama sehingga masih memungkinkan untuk terjadinya perubahan data. Terlebih dengan adanya peristiwa 11 September yang membuat umat beragama Islam menjadi terguncang. Ternyata dengan adanya peristiwsa kelam tersebut membuat Islam semakin dikenal banyak orang. Bahkan setelah terjadinya peristiwa tersebut banyak penduduk Peru yang penasaran dan tidak sedikit yang tertarik untuk memeluk agama Islam. Banyak penduduk di Amerika yang penasaran dengan Islam dan pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan agama tersebut. Agama di Peru memang terus mengalami perkembangan hingga saat ini.

Perkembangan Islam yang Berlangsung di Peru yang Cukup Pesat

Perkembangan Islam yang Berlangsung di Peru yang Cukup Pesat

Perkembangan Islam yang Berlangsung di Peru yang Cukup Pesat – Keberadaan dari agama Islam sebenarnya menjadi salah satu agama yang paling besar di dunia. Islam terus mengalami perkembangan yang berjalan sejak awal abad masehi sampai sekarang ini.

Bahkan, untuk saat ini hampir di keseluruhan negara yang ada di dunia sudah banyak pemeluk dari agama Islam. Sejak awal abad ke-7 Masehi, perkembangan dari agama Islam mulai muncul di kawasan semenanjung Arab yaitu pada saat nabi Muhammad SAW mendapatkan ayat dari Allah SWT.

Perkembangan Peradaban Masyarakat Muslim di Peru

Pada saat nabi Muhammad SAW sudah wafat, terus mengalami perkembangan yang sangat pesat di kawasan samudra Atlantik tepatnya di daerah barat hingga Asia tengah sampai timur. Segeranya itu, banyak sekali di berbagai wilayah yang terus bermunculan dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam.

Kemudian di masa kerajaan tersebut sudah usai, sekarang ini sudah banyak bermunculan adanya komunitas muslim yang ada di berbagai belahan dunia. Bahkan, perkembangan Islam di Peru juga terus berlanjut sebagai wilayah yang cukup jauh di kawasan Amerika Selatan.

Di negara inilah terdapat komunitas muslim minoritas yang terus melakukan perkembangan dengan penyebaran melalui dakwah Islam. Tahun 2013 lalu, telah tercatat populasi muslim di daerah tersebut hanya terdapat kisaran 5000 orang.

Dari angka tersebut sebenarnya sangat kecil jika dibandingkan dengan total populasi masyarakat Peru yang sudah mencapai 29,5 juta jiwa. Sementara itu, untuk agama Katolik menjadi agama yang telah mendominasi dari populasi kawasan negara Amerika latin yang memiliki persentase bisa lebih dari 85%.

Dari segi historisnya sendiri, Islam pertama kalinya dikenalkan di negara Peru oleh bangsa Moor atau Moros yang berasal dari kawasan Spanyol. Diantara mereka sudah banyak yang melarikan diri dari Spanyol untuk menuju ke Peru karena terlalu banyak memperoleh penyiksaan dari berbagai pihak.

Menurut catatan dalam sejarah terdapat seorang wakil penguasa Spanyol yang sudah berada di Peru dan menjadi bangsa Moor dari Guadalajara. Ia adalah Alvaro Gonzalez yang memiliki peranan sangat penting dalam proses penyebaran agama Islam di Peru.

Alvaro ini dijebloskan pada penjara di kota Cuzco dengan bagian lehernya terbelenggu karena sudah menjalankan praktek serta penyebaran agama Islam di masyarakat setempat. Selain itu, terdapat rekan sejawatnya yang masih keturunan bangsa Negro dan Spanyol yaitu Luis Solano yang mengalami nasib serupa dengan memperoleh dakwaan seperti Alvaro.

Dari kejadian yang berlangsung tersebut membuat Islam sempat lenyap seketika karena banyaknya kejadian penyiksaan yang dilangsungkan pada muslimin. Para umat muslim di kawasan tersebut sempat dicekam dan merasa ketakutan sampai dirinya sulit untuk mengatakan bahwasanya merupakan seorang muslim.

Sementara itu, saat Islam mengalami penenggelaman karena pembongkaran atas penyebaran agama di masyarakat setempat. Misionaris Peru McNaim terus giat untuk menyebarkan agamanya dengan memberikan pemahaman terkait gereja.

Keadaan itulah yang mengalami perubahan sejak tahun 1940-an yang terjadi dari eksodus muslim Palestina serta Lebanon ketika akan melakukan penyelamatan dirinya dari kekejaman Israel saat itu. Sudah banyak di antara mereka yang masuk ke negara Peru dan agama Islam dikenal kembali oleh masyarakat setempat untuk kedua kalinya.

Tidak hanya memiliki jasa yang cukup besar dalam mengenalkan agama Islam, akan tetapi adanya pengungsi yang berasal dari Palestina dan Lebanon juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk membantu dalam mendorong perekonomian di Peru. Sejak 1993, para kaum muslimin di Peru ini melakukan pembentukan komunitas sehingga mampu membantu untuk pembangunan masjid yang bisa digunakan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat Muslim setempat.

Sayangnya dengan adanya masjid tersebut ternyata tidak bisa bertahan lebih lama karena mengalami kesulitan untuk memperoleh dana yang digunakan dalam perawatan serta pengelolaan masjid tersebut. Adanya kaum imigran yang berasal dari Palestina dan Lebanon memulai untuk menjalin hubungan ukhuwah islamiyah bersama kaum etnis Moor yang sebenarnya menjadi pemeluk Islam paling awal di negara Peru.

Perkembangan Islam yang Berlangsung di Peru yang Cukup Pesat

Dari kedua etnis tersebut menjalin hubungan yang sangat erat dan saling memberikan pengaruh terhadap adat istiadat sampai terbentuklah adanya budaya baru atas dua perpaduan tersebut yaitu budaya Islam. Sehingga tidak heran jika, Lima bagai ibukota Peru juga mempunyai aura keislaman yang cukup kuat apabila didatangi untuk pertama kalinya.

Geliat terus berlangsung di sebagian kota-kota besar bahkan sudah mencapai di kawasan pedesaan hingga ke bagian pedalaman kawasan tersebut. Meskipun masih menjadi golongan minoritas akan tetapi umat Islam bisa memberikan pengaruh yang cukup besar di masyarakat. Kiprah Islam terus merambah ke berbagai bidang sehingga menjadikan Islam banyak dikagumi karena memiliki keterampilan dalam membuat desain bangunan yang menarik. Di Peru ini sudah terdapat gedung hingga bangunan yang terlihat lebih indah di negara tersebut dengan menggunakan arsitektur Islam.

Bahkan sesudah peristiwa 11 September yang menyerang menara kembar di kawasan New York menjadikan banyak mualaf yang memutuskan untuk masuk ke Islam. Hingga kemudian kegiatan dakwah dapat berjalan dengan baik karena memperoleh kebijakan baru dari pemerintah Peru yang menawarkan kebebasan bagi setiap masyarakat untuk menganut agama.

Walaupun begitu tetap memperoleh kendala serta perlakuan yang berbeda dari pemerintah dan sebenarnya tidak bisa ditampik. Peru yang memang mayoritas penduduknya adalah agama Katolik sudah mencapai 85% dari populasi penduduk Peru itu sendiri yang memberikan keistimewaan pada Gereja Katolik karena memperoleh kemudahan dari segi tenaga kerja, perpajakan, pendidikan, pembangunan sarana ibadah dan lain sebagainya.

Pada bidang keagamaan dari pemerintah setempat telah memberikan izin untuk melakukan pengelolaan sekolah agama yang ditujukan bagi setiap komunitas agama. Siswa muslim yang nantinya akan menempuh pendidikan di sekolah non muslim akan diberikan kesempatan dalam menyusun program pembelajaran agama sesuai dengan apa yang dipercayainya.

Penyebaran Islam di Peru Dengan Kebijakan Tidak Mendukung

Penyebaran Islam di Peru Dengan Kebijakan Tidak Mendukung

Penyebaran Islam di Peru Dengan Kebijakan Tidak Mendukung – Islam di Peru mengalami perkembangan yang cukup pesat meskipun harus melalui banyak rintangan dalam penyebaran agama untuk masyarakat setempat. Hal ini didasari dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kebebasan bagi setiap masyarakatnya untuk menganut agama sesuai kepercayaannya.

Akan tetapi, dari adanya kebebasan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Peru tetaplah mendapat perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan agama yang didominasi oleh masyarakat setempat. Hal ini membuat perkembangan Islam di Peru cukup mengalami kesulitan supaya bisa dikenal oleh masyarakat yang lebih luas di kawasan tersebut.

Kebijakan Pemerintah Peru Dalam Hal Beragama

Islam merupakan agama minoritas di Peru sehingga memperoleh diskriminasi yang cukup ketat baik itu dari masyarakat setempat ataupun dari pemerintah. Meskipun telah memperoleh kebijakan terbaru dari pemerintah Peru atas kebebasan yang diberikan bagi umat beragama, akan tetapi juga tidak dipungkiri bahwasanya tetap terdapat perbedaan perlakuan yang diberikan oleh pemerintah.

Masyarakat Peru mayoritas menganut agama Katolik dengan keberadaannya yang sudah mencapai 85% dari keberadaan penduduk yang memperoleh keistimewaan kepada Gereja Katolik. Sehingga tidak heran jika Islam lebih dikesampingkan dan mengutamakan agama dominasi dari masyarakat setempat tersebut.

Dari segi berapa ajakan yang dikenakan untuk agama minoritas termasuk Islam harus membayarkan pajak dengan nilai yang cukup tinggi seperti dana bantuan yang berasal dari luar negeri juga akan diberlakukan pengenaan pajak yang memang tidak sedikit. Akan tetapi, pada umumnya hampir tidak ada masalah yang berhubungan dengan kehidupan beragama meskipun memang pernah bermunculan sikap rasa curiga terhadap Islam sesudah kejadian peristiwa 11 September silam.

Sementara itu, di bidang pendidikan agama sendiri oleh pemerintah setempat telah memberikan izin atas pengelolaan sekolah agama yang diperuntukkan bagi setiap komunitas agama. Para siswa muslim yang nantinya menginginkan untuk menempuh pendidikan di sekolah non muslim tetap diberikan kesempatan bagi mereka dengan prosedur penyusunan program pembelajaran agama yang menyesuaikan kepercayaan agamanya.

Dengan begitu membuat Islam sempat memberikan daya tarik tersendiri bagi penduduk pribumi suku Indian Peru. Bahkan, di sejumlah tempat seperti halnya di kawasan pinggiran kota Lima serta daerah Villa El Salvador juga telah melakukan pembentukan komunitas muslim yang memiliki jamaah yaitu penduduk asli dari masyarakat setempat.

Di sejumlah negara lain yang ada di kawasan Amerika Latin, keberadaan dari agama Islam lebih dianut oleh ratusan ribu penduduk saja. Penganut agama Islam tersebut terdiri dari imigran yang berasal dari Timur tengah, Asia Barat, Afrika hingga penduduk lokal yang sudah menjadi mualaf.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu untuk jumlah warga muslim di kawasan tersebut terus mengalami pertambahan dan Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sampai saat ini sudah banyak masyarakat setempat yang tinggal di Peru hingga penduduk asli yang memutuskan untuk masuk ke agama Islam sebagai kepercayaannya.

Tempat Ramah Muslim

Perkembangan Islam yang berlangsung di Peru mengalami syiar dakwah yang sangat pesat dengan adanya sejumlah masjid yang sudah banyak dibangun di beberapa. Di Tacna, merupakan salah satu kota yang letaknya di bagian selatan dari Peru dengan berbatasan secara langsung bersama negara Chile sudah dilakukan pembangunan masjid dengan tampilannya yang terlihat megah.

Adanya pembangunan masjid ini selesai dibangun di tahun 2008 lalu dan dilakukan pengelolaan oleh muslim migran yang berasal dari Pakistan. Masjid yang cukup terkenal dengan nama Babul Islam di kota Tacna dijadikan sebagai masjid megah yang memiliki tampilan sangat indah berdiri di Peru.

Bangunan dari masjid tersebut sudah dilengkapi dengan adanya kubah serta menara yang menjadikannya sebagai Landmark dari kota Tacna. Tak hanya terkenal dengan kemegahan dari bangunan masjid, akan tetapi kota Lima banyak menyimpan lokasi lain yang memiliki keramahtamahan terhadap muslim.

Penyebaran Islam di Peru Dengan Kebijakan Tidak Mendukung

Di tahun 2014 lalu, Sonesta Hotel El Olivar, Crecentrating telah menobatkan pada hotel bintang 5 yang berada di Peru sebagai hotel yang memiliki akreditasi paling ramah pada umat muslim. Berdirinya hotel itulah juga menawarkan berbagai fasilitas terbaik yang disediakan untuk tamu muslim ketika datang menginap.

Keberadaan dari hotel tersebut berdiri tegak dan mewah tepatnya berada di distrik San Isidro, Peru. Hal ini sebagai bukti bahwasanya perkembangan Islam di Peru sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di area hotel mewah ini juga menyediakan area untuk sholat khusus yang dilengkapi dengan sajadah serta jadwal salat yang bisa dilihat oleh para pengunjung. Di setiap kamar hotel juga diberikan tempelan berupa arah kiblat hingga daftar masjid yang lokasinya berdekatan dengan hotel jika ingin dikunjungi oleh pengunjung hotel.

Pada hotel yang satu ini juga menawarkan ketersediaan pilihan makanan halal yang sudah masuk dalam rangkaian kuliner asli dari Peru dan memperoleh sertifikasi halal.ketika memasuki bulan Ramadan untuk para tamu yang datang dapat menikmati adanya sajian layanan sahur dan buka puasa di dalam hotel.

Apabila menginginkan untuk menu room service juga bisa diperoleh dari hotel ini dengan hidangannya yang akan diantar menuju ke kamar dengan berbagai pilihan hidangan santapan halal. Sehingga para pengunjung yang datang ke Peru dan menginap di hotel ini tidak perlu khawatir lagi untuk memilih makanan sesuai selera dan sudah bersertifikasi halal.

Jika ingin memanfaatkan waktu santai dengan berenang tentunya juga tidak perlu khawatir karena terdapat waktu dalam menggunakan kolam renang untuk wanita dan pria yang telah dibedakan. Pengenalan syiar Islam di Peru mengalami pemahaman yang lebih dalam bagi masyarakat setempat dengan keramahtamahan yang diberikan pada umat muslim.

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru – Mayoritas dari penduduk Peru di Amerika Latin ini menganut agama Katolik dengan dominasinya yang cukup besar. Sementara itu, bagi masyarakat yang memeluk agama Islam hanya menjadi minoritas sehingga cukup sulit dalam menjalankan ibadah dan penyebaran di Peru.

Jika dilihat dari historisnya sendiri untuk keberadaan agama Islam pertama kalinya dikenalkan di Peru oleh bangsa Moor atau Moros yang berasal dari Spanyol. Keberadaan dari bangsa tersebut bisa datang ke Peru karena telah melarikan diri dari negaranya yang disebabkan mendapat banyaknya penyiksaan oleh banyak pihak.

Perkembangan Islam di Peru Melalui Tragedi WTC

Sudah masuk dalam catatan sejarah bahwasanya terdapat wakil penguasa yang berasal dari Spanyol dan melarikan diri untuk menuju ke Peru yang sebenarnya masih termasuk dari bangsa Moor di Guadalajara. Wakil penguasa tersebut adalah Alvaro Gonzalez.

Di tahun 1560, Alvaro Gonzalez memperoleh penyiksaan dan dijebloskan pada penjara tepat berada di kota Cuzco. Ia dengan lehernya yang terbelenggu karena menjalankan praktek serta penyebaran syiar Islam di negaranya.

Ternyata tidak sendirian, rekan sejawatnya yang berasal dari keturunan Spanyol dan Negro yaitu Luis Sulano juga harus mendapatkan dakwaan yang sama dengan Alvaro. Sehingga menjadikan para pemeluk Islam sempat hilang seketika karena terdapat banyak ancaman dalam penyiksaan yang dilakukan terhadap umat muslim.

Dengan demikian menjadikan umat muslim merasa tercekam dengan rasa ketakutan yang tidak mau menyebut bahwa dirinya merupakan umat muslim. Akan tetapi tidak hanya berhenti begitu saja, meskipun masih menjadi minoritas akan tetapi umat Islam tetap memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap masyarakat karena mampu berkiprah di berbagai bidang.

Melalui peranannya yang sangat penting tentunya memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat yang mulai mempercayai bahwasanya umat Islam tidak memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungannya. Agama Islam mengajarkan hal-hal baik sebagai umat beragama yang tidak perlu dicurigai oleh penduduk setempat.

Sehingga jadilah Peru sebagai contoh terbaik dalam proses penyebaran hingga perkembangan agama Islam yang berada di wilayah Amerika Latin. Di tempat inilah keberadaan umat muslim sudah banyak dikagumi khususnya karena memiliki keterampilan dalam proses pembuatan desain bangunan yang mampu menghasilkan gedung hingga bangunan indah dengan desain arsitektur Islam.

Penyebaran Agama Islam Sebagai Agama Minoritas di Peru

Gaya Bangunan Arabescos

Pembuktian untuk gedung dan bangunan indah di Peru tersebut berada di kota Lima yang memperlihatkan adanya pemandangan sangat indah seperti Andalusia ketika masih dalam kejayaan Islam. Tempat inilah terdapat berbagai pemandangan arsitektur Islam yang menghiasi perkotaan.

Dari masyarakat setempat tersebut menyebutnya dengan nama gaya Arabescos sebagai desain menarik yang memadukan gaya Timur tengah serta Mediterania. Hal ini lebih dijelaskan dengan banyaknya pilihan bangunan arsitektur Islam yang menjadikan masyarakat muslim lebih dikagumi oleh penduduk lokal.

Tidak hanya dalam menjalani ukhuwah islamiyahnya, akan tetapi komunitas Moor serta kaum imigran yang berasal dari Palestina hingga Lebanon kompak untuk melakukan penyebaran agama Islam di Peru. Kegiatan tersebut berlangsung kisaran 1980-an sebagai dakwah syiar Islam untuk penyebaran yang lebih efisien.

Hasil dari proses penyebaran agama Islam tersebut tidak sedikit dari warga Latin yang telah memutuskan untuk memeluk agama Islam. Hal inilah yang menjadikan agama Islam banyak diperbincangkan sebagai agama baik yang tentunya lebih banyak diikuti oleh sejumlah masyarakat setempat di baru.

Gencarkan Dakwah Islam

Penguatan peranan yang sangat penting bagi umat muslim telah didukung dengan adanya konstitusi negara yang menyebutkan bahwasanya memberikan kebebasan beragama untuk setiap warga negaranya. Sehingga setiap warga negara di Peru telah diberikan jaminan Hak untuk hidup dan beragama serta tidak memperoleh larangan tindakan diskriminasi bagi siapapun yang menganut agamanya.

Di negara inilah juga memberikan kebebasan bagi setiap penganut agama untuk mendirikan tempat beribadah. Umat muslim sudah mempunyai masjid pertama kali yang didirikan sebagai representativenya di Tacna.

Masjid tersebut dikenal dengan nama Babul Islam sebagai pusat peribadahan untuk 400 umat muslim di kawasan tersebut. Akan tetapi, tetap masih ada ganjalan sebagai penakut agama minoritas yang memperoleh perlakuan berbeda dengan agama dominasi masyarakat setempat.

Tidak menutup semangat untuk dakwah syiar Islam, terdapat 400 umat muslim yang ada di Peru dengan sebagian besarnya berasal dari imigran Palestina dan Syria. Diantara mereka berdatangan dan memutuskan untuk menetap di Peru supaya nantinya bisa mendapatkan taraf kehidupan yang jauh lebih baik sesuai dengan harapannya.

Bagian dari pendatang saat ini sudah menjalankan kegiatan sebagai pedagang ataupun pengusaha yang berhasil di bidangnya. Di negara inilah tetap dilakukan dakwah Islam secara gencar melalui pembinaan rohani sebagai salah satu perhatian yang sangat besar diberikan oleh tokoh Muslim setempat.

Selain itu, juga terdapat penguatan aqidah yang memfokuskan terhadap kegiatan dengan pendidikan agama yang berhubungan dengan praktek peribadahan. Sementara itu, dengan adanya tataran komunal membuat dakwah tetapi bisa dilaksanakan secara terus-menerus.

Pada warga asli serta masyarakat non muslim diberikan penjelasan secara detail terkait nilai-nilai luhur dari agama Islam. Hal ini disampaikan oleh para tokoh agama Muslim setempat supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berhubungan dengan pandangan masyarakat setempat terhadap Islam.

Tentunya hal ini tetap mendapat kendala yang harus dilalui oleh para tokoh yaitu keterbatasan dana untuk mendukung kegiatan keagamaan bagi kalangan warga muslim dari keturunan latin. Seperti contoh nyata yang terlihat yaitu dampak kekurangan dana pada saat sebuah masjid harus terpaksa dihentikan kegiatannya di tahun 1993.

Dengan adanya kejadian ini membuat organisasi Islam tetap mengupayakan supaya bisa membuka kembali mushola la yang tadinya dijadikan sebagai tempat ibadah dan kegiatan bagi umat muslim latin. Dari adanya masalah ini tentunya membutuhkan perhatian secara bersama-sama untuk memfokuskan terhadap umat dari problema sosial yang terjadi.

Perkembangan Agama Islam di Peru

Perkembangan Agama Islam di Peru

Perkembangan Agama Islam di Peru – Dulu, agama Islam di negara Peru masih dianggap sebagai agama minoritas. Namun, seiring berjalannya waktu agama Islam di Peru mulai terus berkembang dan ada banyak orang di negara tersebut yang mulai mengenal ajaran-ajaran Islam.

Sudah menjadi hal yang wajar jika penduduk di suatu negara tertentu akan memiliki keyakinan atau agama tersendiri. Jadi, Anda juga perlu mengetahui perkembangan agama yang ada di salah satu negara dalam benua Amerika ini.

Perkembangan Agama Islam di Peru di Setiap Tahunnya

Crp-conferperu – Perkembangan agama Islam di Peru bisa dibilang cukup pesat beberapa akhir belakangan ini. Namun, meski begitu agama Islam masih dianggap sebagai agama minoritas dalam negara ini, sementara untuk agama Katolik adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh para penduduknya.

Sosok yang pertama kali membawa agama Islam masuk ke Peru adalah bangsa Moros atau Moor. Pada dasarnya, bangsa Moros atau Moor ini adalah bangsa dari negara Spanyol yang melarikan diri ke negara Peru. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkapnya dari tahun ke tahun, yaitu:

1. Tahun 1560
Awal mula sejarah agama Islam di Peru dimulai dengan kehadiran bangsa Moros atau Moor yang berpindah tempat ke Peru, untuk menyelamatkan diri dari peristiwa penyiksaan yang sedang mereka alami di negaranya sendiri.

Kemudian, salah satu dari bangsa Moros atau Moor tersebut ada yang bernama Alvaro Gonzales. Alvaro Gonzales adalah salah satu tokoh ternama dari Spanyol yang dalam hal ini memiliki peran sangat penting pada perkembangan Islam di negara Peru.

Alvaro Gonzales adalah wakil penguasa Spanyol yang berkebangsaan Moor, beliau berasal dari suatu daerah yang bernama Guadalajara. Namun, meski begitu usaha Alvaro Gonzales dalam memperkenalkan agama Islam ke warga Peru tidak semudah itu.

Puncaknya adalah di tahun 1560 yang dimana Alvaro Gonzales dipenjara dalam kondisi leher terbelenggu dengan tuduhan telah menyebarkan dan mempraktikkan agama Islam tanpa izin. Bahkan, peristiwa ini juga membuat salah satu tokoh lainnya ikut dipenjara, yaitu Luis Sulano.

Setelah terjadinya peristiwa penangkapan kedua tokoh Islam di Peru yang ternama ini, membuat peristiwa penyiksaan kembali terjadi. Banyak orang yang mengalami penyiksaan hanya karena mengaku sebagai umat muslim.

Peristiwa yang cukup mencekam ini akhirnya membuat para pemeluk agama Islam di Peru menjadi ketakutan, sehingga mereka enggan untuk mengakui agama yang sedang mereka peluk.

2. Tahun 1940-an
Kemudian waktu terus berjalan dan sejak adanya peristiwa penangkapan dan penyiksaan pada kaum pemeluk agama Islam ini, agama Islam di Peru mulai meredup dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk menyebarkan dan mengenalkan ajaran gereja kepada warga di sekitarnya.

Sampai pada akhirnya di tahun 1940-an agama Islam mulai muncul kembali di negara Peru. Hal ini bisa terjadi karena adanya eksodus muslim yang berasal dari Lebanon dan Palestina.
Dengan masuknya muslim Lebanon dan Palestina ke Peru ini, membuat agama Islam kembali diingat di negara tersebut.

Di tahun 1940-an ini, para umat muslim dari Lebanon dan Palestina ini tidak hanya mengenalkan kembali agama Islam saja, tapi mereka juga bahkan mampu mendorong perekonomian yang ada di dalamnya.
Hari demi hari hingga tahun demi tahun terus berlalu, dan usaha yang dilakukan para umat muslim dari Lebanon dan Palestina ini bisa dibilang membuahkan hasil yang memuaskan. Kehadiran agama Islam di Peru mulai diterima dengan baik oleh masyarakat yang ada di sekitarnya.

Perkembangan Agama Islam di Peru

3. Tahun 1980-an
Setelah memasuki tahun 1980-an, kegiatan dakwah mulai banyak bermunculan. Sejak adanya dakwah yang memperkenalkan agama Islam secara lebih mendalam inilah, akhirnya semakin banyak warga Latin yang mulai memiliki keinginan untuk memeluk agama Islam.

Bahkan, pascaperistiwa 11 September pun jumlah mualaf di negara tersebut mulai meningkat secara drastis. Meskipun masih tergolong agama minoritas, tetapi pencapaian ini sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sebagian besar orang.

Mulai di tahun 1980-an inilah semakin banyak warga muslim di Peru yang menghadiri acara-acara dakwah dan bahkan ada juga yang aktif menggelar syiar Islam sampai saat ini.
Hal ini bisa dilakukan secara lebih bebas, karena di tahun ini pemerintah Peru mulai menetapkan sebuah aturan yang membebaskan warganya untuk memeluk agama yang sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

4. Tahun 1993 – 2001
Usaha dan kerja keras yang disalurkan bangsa Moros atau Moor, Lebanon, dan Palestina akan selalu dikenang dengan baik oleh para umat muslim di negara Peru. Sebab, usahanya ini tidak hanya membuat mereka mengenal agama Islam, tapi sistem perekonomian Peru juga jadi bisa lebih maju. Perkembangan agama Islam di Peru terus dilakukan, sampai pada akhirnya di tahun 1993 mulailah kaum muslim disana membentuk sebuah komunitas untuk membangun masjid yang selayaknya.

Namun, sangat disayangkan bahwa masjid tersebut tidak bisa bertahan lama, karena terjadi krisis dana yang membuat masjid tersebut tidak bisa dirawat dan dikelola dengan baik. Sehingga, masjid yang memiliki sejarah sangat mendalam ini sudah tidak bisa lagi untuk Anda kunjungi.

Meski begitu, ketiadaan masjid ini tidak membuat perkembangan Islam di Peru berhenti begitu saja. Sebab, justru di tahun 2001 ada semakin banyak orang yang berniat untuk berpindah agama ke Islam. Jadi, tidak mengherankan jika saat ini di Peru mulai ada banyak orang yang memeluk agama Islam.

Meski saat ini warga Peru memeluk agama yang berbeda-beda, tapi setiap individu di negara tersebut selalu mengutamakan toleransi di atas segalanya. Jadi, tidak akan ada peristiwa penangkapan dan penyiksaan yang buruk lagi seperti dahulu kala.

Organisasi Islam Peru yang Peduli Terhadap Anak Yatim

Organisasi Islam Peru yang Peduli Terhadap Anak Yatim

Organisasi Islam Peru yang Peduli Terhadap Anak Yatim – Islam adalah agama yang mengalami perkembangan yang cukup pesat di Peru. Jika diperhatikan dengan seksama, agama Islam merupakan agama minoritas di negara tersebut. Dengan syiar dan aktifitas muslim Peru, agama Islam mampu berkembang dengan baik. Kemudahan para muslim Peru dalam melakukan dakwahnya terjadi akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

Pemerintah memberikan kebebasan kepada semua umat beragama dalam melakukan aktifitas keagamaan. Pemerintah juga memberikan izin kepada setiap komunitas agama untuk mengelola dan membangun sekolah agama. Siswa Islam yang belajar di sekolah umum atau non muslim diberikaan kemudahan dalam menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan agama yang dianutnya. Hingga kini ada banyak organisasi dan komunitas muslim di Peru. Mayoritas organisasi Islam tersebut berpusat di kota Lima. Lima merupakan pusat agama Islam yang ada di Peru. Asocoacion Islamica del Peru menjadi salah satu organisasi Islam yang berdiri di kota Lima.

Crp-conferperu – Organisasi Islam Peru sering melakukan kegiatan agama dan sosial kemasyarakatan. Anggota organisasi juga menjalin hubungan yang sangat baik dengan warga non Islam. Dalam melakukan kegiatannya, organisasi aktif memberikan bantuan kepada anak yatim dan anak terlantar yang merupakan korban perdagangan manusia. Organisasi Islam di Peru melakukan penggalangan dana yang nantinya digunakan untuk menyelamatkan anak-anak yatim. Dengan dana yang terkumpul, organisasi Islam memiliki rencana untuk membangun panti asuhan pertama di Peru. Panti asuhan nantinya akan menampung anak telantar dan yatim dimana jumlahnya cukup banyak di wilayah Amerika Selatan. Organisasi Islam LAMU turut berpartisipasi memberikan bantuan dana kepada organisasi Islam Peru guna melakukan dakwah dan program bermanfaat lainnya di Peru.

LAMU atau Latin American Muslim Unity dikenal sebagai organisasi Islam yang giat melakukan dakwah. Kegiatan dakwah dilakukan di kota besar hingga desa-desa terpencil. Program dakwah tidak hanya dilakukan secara langsung melainkan dilakukan secara online melalui situs website. Situs dakwah yang dimiliki oleh organisasi Islam Peru adalah Musulmanes Peruanos. Tidak hanya berdakwah, para muslim asal Peru juga giat memberikan bantuan kepada warga yang tidak mampu tanpa melihat etnis dan latar belakang agama yang dimilikinya. Pemeluk agama Islam Peru juga membangun masjid sebagai tempat untuk melakukan ibadah. Salah satu masjid yang ada di Peru bernama masjid Babul Islam. Masjid tersebut dibangun dengan gaya Arabescos yang merupakan perpaduan gaya bangunan Mediterania dan Timur Tengah. Hal inilah yang membuat penampilan masjid Babul Islam terlihat amat cantik. Masjid tidak hanya memiliki penampilan yang cantik tetapi dibangun dengan amat megah. Tacna merupakan kota di Peru dan menjadi lokasi dimana masjid Babul Islam dibangun.

Baca juga : Sejarah Agama Minoritas di Peru

Masjid Babul

Masjid Babul Islam dibangun sejak tahun 1995. Keseluruhan pembangunan masjid selesai pada tahun 2008. Masjid Babul Islam merupakan masjid pertama yang berdiri di negara Peru. Masjib tersebut juga dijadikan landmark bagi kota Tacna. Inisiatif pembangunan masjid muncul atas ide 25 penguasaha Islam yang berasal dari Pakistan. Mereka merupakan imigran yang datang ke kota Tacna di tahun 1995. Pembangunan awal masjid nampak sangat sederhana. Seiring dengan berjalannya waktu, sumbangan yang berasal dari organisasi Islam dan jamaah mengalami peningkatan. Akibatnya, pembangunan masjid mengalami perubahan yang cukup signifikan. Masjid dilengkapi dengan satu menara dan empat buah kubah. Selain digunakan sebagai tempat melakukan ibadah, masjid Babul Islam juga menjadi tempat untuk berdakwah.

Sejarah Agama Minoritas di Peru

Sejarah Agama Minoritas di Peru – Penduduk di suatu negara pastinya memiliki keyakinan atau agama yang mereka peluk. Serupa dengan Indonesia, ada beberapa agama yang dapat dipeluk oleh penduduk di suatu negara. Peru merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang memiliki agama dengan sejarah yang menarik untuk disimak. Di negara tersebut, Katolik menjadi agama yang mayoritas dipeluk oleh penduduknya. Salah satu agama minoritas yang ada di Peru adalah Islam. Agama Islam masuk ke negara Peru diperkenalkan pertama kalinya oleh bangsa Moros atau Moor. Bangsa tersebut merupakan bangsa yang berasal dari Spayol. Bangsa Moros melarikan diri ke Peru akibat penyiksaan yang mereka alami. Alvaro Gonzales adalah salah satu tokoh ternama asal Spayol yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Peru. Ia merupakan wakil penguasa Spanyol yang berkebangsaan Moor dan berasal dari Guadalajara.

Crp-conferperu – Di tahun 1560. Alvaro Gonzalos masuk penjara dalam kondisi leher yang terbelenggu. Ia dituduh telah menyebarkan dan mempraktikan agama Islam. Tidak hanya dia, Luis Solano juga dijebloskan ke penjara dengan alasan yang serupa. Lis Solano sendiri merupakan salah satu rekan Alvaro yang ayah dan ibunya merupakan orang Negro dan Spanyol. Kejadian tersebut menyebabkan agama Islam di Spayol berkurang bahkan menghilang. Banyak penyiksaan yang diderita oleh pemeluk agama Islam di Peru. Pemeluk agama Islam merasa ketakutan dan enggan untuk mengakui dirinya bahwa ia merupakan seorang muslim. Agama Islam yang tenggelam memberikan kesempatan bagi misionaris Peru rajin menyebarkan dan mengenalkan ajaran gereja. Di tahun 1940-an, agama Islam kembali muncul di Peru. Kondisi tersebut terjadi akibat eksodus muslim asal Lebanon dan Palestina. Dengan masuknya muslim Lebanon dan Palestina ke Peru, Islam kembali dikenal untuk kedua kalinya. Tidak hanya mengenalkan agama Islam kembali, pengungsi asal kedua negara tersebut juga mendorong perekonomian di Peru.

Sejarah Agama Minoritas di Peru

Pemeluk agama Islam kemudian membentuk sebuah komunitas dan membangun masjid di Peru pada tahun 1993. Sayangnya, masjid yang dibangun oleh kaum muslim Peru tidak mampu bertahan lama lantaran mengalami kesulitan keuangan untuk pengelolaan dan perawatan masjid. Imigran asal Lebanon dan Palestina kemudian menjalin hubungan dengan pemeluk agama Islam yang berasal dari bangsa Moor. Akibatnya, budaya Islam di Peru mengalami perkembangan dan mempengaruhi adat istiadat yang ada di Peru. Kondisi inilah yang membuat Lima, memiliki keislaman yang kuat. Perkembangan agama Islam di Peru tidak hanya terjadi di perkotaan saja melainkan di pedesaan dan pelosok negara Peru. Meskipun menjadi agama minoritas di Peru, Islam mampu memberikan pengaruh bagi masyarakat Peru. Peru menjadi contoh negara terbaik dalam perkembangan dan penyebaran agama Islam di Amerika Selatan. Umat Islam di Peru cukup dikagumi. Ada banyak desain bangunan yang dibuat dengan arsitektur Islam.

Baca juga : Perkembangan Islam Di Negara Peru

Salah satu kota di Peru yang banyak meninggalkan sejarah agama Islam adalah kota Lima. Pemandangan yang ada di Lima nampak seperti pemandangan yang ada di Andalusia ketika agama Islam berjaya. Bangunan di kota Lima banyak yang menggunakan arsitektur Islam. Arsitektur Islam yang ada pada bangunan di kota Lima dikenal dengan gaya Arabescos. Gaya bangunan ini merupakan hasil paduan antara gaya bangunan Mediterania dan Timur Tengah. Dengan paduan kedua gaya bangunan tersebut, tak mengherankan jika bangunan di kota Lima sangat dikagumi oleh masyarakat setempat. Meskipun sebagai agama minoritas, pemeluk agama Islam mengalami peningkatan pada tahun 2001.

Perkembangan Islam Di Negara Peru

Perkembangan Islam Di Negara Peru

Perkembangan Islam Di Negara Peru – Peru, negara yang terkenal dengan kerajaan Inca ini memiliki berbagai variasi kebudayaan, terutama budaya yang memiliki pendekatan dengan kemanusiaan. Hal ini terlihat dari adanya berbagai agama yang dianut penduduknya. Saat ini agama Islam telah menyebar keseluruh penjuru dunia, tak terkecuali salah satu negara bagian Amerika Selatan, Peru. Negara yang terkenal akan Machu Pichunya ini menjadi salah satu konsentrasi umat muslim di Amerika Selatan. Diperkirakan saat ini umat muslim di Peru sudah berjumlah kurang lebih lima ribu jiwa. Jumlah ini terus bertambah tiap tahunnya yang mana hal ini menunjukan perkembangan pesat agama Islam di Peru.

Crp-conferperu – Mayoritas penduduk agama Peru merupakan penganut agama Katolik. Hampir 80% diantara penduduknya memeluk agama Katolik. Agama yang penganutnya minoritas seperti Islam hanya berjumlah sekitar 15000 jiwa dari keseluruhan warga Peru yang berjumlah 31.9 juta Meski begitu, hal ini tidak menjadikan adanya penindasa agama di Peru, mereka tetap hidup damai dengan masing-masing agama yang dianut.Umat muslim di Peru memang menjadi negara yang patut dicontoh. Bagaimana tidak, setelah peristiwa kelam 11 September, walau sempat dijatuhi kecurigaan umat muslim di Peru tetap kokoh dengan pendiriannya

Perkembangan agama Islam di Peru sendiri bisa dikategorikan pesat. Meski sempat mendapat kecurigaan setelah kejadian 11 September, hal ini tidak merubah pandangan umat Islam dalam memeluk agamanya mereka tetap tidak merubah keyakinannya terhadap agama Islam. Walaupun sempat dicurigai, antara Penganut Agama Islam dan agama lainnya di Peru tidak terjadi polemik.Menurut beberapaama Islam di Peru bertambah setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan kan bahwa penyebaran agama Islam di Peru cepat. tidak hanya di kota-kota besar bahkan pedesaan juga telah mengenali agama Islam.

Umat muslim di negara Peru juga menjadi panutan Banyak umat muslim yang tersebar di penjuru dunia. Banyak tindakan dan hal-hal baik yang dapat dicontoh dari umat Islam Peru, seperti salah satunya yaitu Hotel yang menyediakan makanan halal bagi pengunjungnya yang beragama Islam bahkan mereka juga menyediakan layanan sahur dan buka puasa selama bulan Ramadan.

Perkembangan Islam Di Negara Peru

Pemerintahan Peru tidak membatasi pergerakan setiap komunitas agama selagi pergerakan tersebut tidak membuat kekacauan antar warga. Hal ini terbukti nyata dari sistem yang diterapkan di sekolah dimana jika ada seorang muslim yang bersekolah di sekolah dengan basis agama selain Islam murid dibebaskan untuk membuat program pembelajaran agamanya sendiri sehingga mereka mendapatkan pelajaran agama yang sesuai dengan yang dianutnyadianutnya.

Sempat menghilang dari Peru, Islam kembali diperkenalkan oleh para pengungsi Palestina dan Lebanon. Kemudian Islam di Peru terus berkembang pesat dan menyebar luas. Bahkan tak hanya itu umat muslim di Peru juga ikut menyumbangkan beberapa bangunan cantik yang memiliki arsitektur bergaya Timur Tengah dan Mediterania yang mana membuat kaum Muslim di kagumi oleh eh masyarakat setempat. Meski demikian, tidak bisa ditampik bahwa ada kendala dan perbedaan perlakuan oleh pemerintah seperti pembayaran pajak. Hal ini tidak hanya berlaku pada agama minoritas Islam, tetapi juga semua agama minoritas di mana mereka dikenakan biaya pajak yang cukup tinggi. Namun, secara umum terkait kehidupan beragama tidak ada permasalahan.

Muslimin Peru juga ikut berkontribusi dalam penyaluran bantuan bagi orang miskin di negara tersebut. Hal ini selaras dengan dukungan pemerintah terhadap semua komunitas agama di negara tersebut.